Rabu, 16 Mei 2018

KISAH RASUL

Gambar terkait

"KISAH SAHABAT NABI YANG DERMAWAN" 


Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayah bin Abdu Syams. Beliau berasal dari Bani Umayah yang terpandang. Utsman bin Affan dikenal sebagai seorang pedagang yang dermawan dan murah hati. Beliau adalah salah seorang yang paling kaya di masa sebelum Islam dan juga setelah Islam.

     Utsman bin Affan memeluk Islam melalui dakwah Abu Bakar. Utsman adalah sahabat yang masuk Islam di masa awal dakwah, bahkan termasuk salah seorang dari sepuluh orang yang pertama kali masuk Islam. Setelah mengenal Islam lebih dalam, beliau sangat teguh dalam keislamannya.

     Utsman bin Affan dikenal sebagai orang yang lemah lembut namun kuat dalam memegang akidahnya. Hal itu nampak jelas ketika beliau mengenal hidayah dan kemudian masuk Islam. Ketika beliau masuk Islam, pamannya, Al-Hakam bin Abu Al-Ash mengikatnya erat-erat seraya berkata, Engkau berpaling dari ajaran leluhurmu dan beralih ke agama Muhammad?! Demi Allah, aku tidak akan melepasmu untuk selamanya sampai engkau kembali kepada agamamu semula!
Namun dengan tegas Utsman menjawab, Demi Allah, aku tidak akan meninggalkan dan berlepas dari agama Muhammad untuk selama-lamanya! Ketika Al-Hakam melihat keteguhan Utsman terhadap Islam, maka Al-Hakam tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan akhirnya ia pun melepaskannya.

Tidak ada seorang pun dari suku Quraisy yang memiliki sifat pemurah melebihinya.Beliau dikenal sebagai seorang sahabat yang kaya raya dan sangat dermawan. Suatu ketika, kaum Muslimin di Madinah pernah kekurangan air karena musim kemarau yang panjang dan mereka membutuhkan penggalian sumur yang banyak airnya.

     Rasulullah menyeru kepada kaum Muslimin untuk membuat sumur seraya bersabda, Barangsiapa yang menggali sumur Rumah (nama tempat), maka baginya surga! Lalu datanglah Utsman untuk membiayai pembuatan sumur tersebut.

     Pada lain waktu, kota Madihah tertimpa musim paceklik yang membuat harga bahan pangan sangat mahal karena kelangkaannya. Di tengah kelangkaan bahan pangan tersebut, datanglah iringan-iringan kafilah dagang Utsman bin Affan dari negeri Syam, berupa 100 ekor unta yang penuh dengan muatan anggur, minyak dan anggur. Mendengar hal tersebut, para pedagang dari Madinah serentak mendatangi Utsman untuk membeli bahan pangan yang dibawanya.
Maka Utsman berkata kepada mereka, Berapa harga yang kalian mampu untuk membeli barang dagangan tersebut? Sebagian menjawab, Kami mampu membeli lima kali lipat dari harga belinya!Utsman bertanya, “Siapa yang mampu membelinya dengan harga sepuluh kali lipat dari harga belinya? Mereka berkata, “Siapa yang sanggup membeli barang tersebut dengan harga sebesar itu? Ini sungguh harta yang mencekik!Maka Utsman berkata, Sesungguhnya Allah menjanjikan kepadaku untuk memberikan keuntungan sebanyak sepuluh kali lipat dari setiap dirham dalam firman-Nya:


     مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya : Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
QS:Al-An'am | Ayat: 160


     Kemudian beliau melanjutkan perkataannya, Adakah di antara kalian yang mampu membelinya? Mereka menjawab, Tidak! Maka Utsman berkata, Saksikanlah oleh kalian bahwa barang dagangan ini semuanya aku sedekahkan bagi para fakir miskin Madinah!

     Utsman bin Affan adalah sahabat Rasulullah yang sangat setia dan dengan kedermawanannya, beliau membuktikan kesetiannya tersebut. Sumbangan harta beliau dalam berbagai peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah tidaklah terhitung.

     Selain kedermawanannya yang terkenal, beliau pun memiliki rasa malu yang sangat kuat. Tidak ada seorang pun yang memiliki rasa malu yang melebihi rasa malu dari Utsman bin Affan. Hingga Rasulullah pun malu kepadanya dan bersabda, “Tidaklah aku merasa malu kepada seorang lelaki yang para malaikat pun merasa malu kepadanya.” (HR. Muslim)

     Beliau juga merupakan menanti Rasulullah karena beliau menikahi dua orang putri Rasulullah (setelah salah satunya wafat), yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Oleh karena itu, beliau disebut Dzun-Nuurain (Seorang yang memiliki dua cahaya), karena kedua putri Rasulullah merupakan istrinya beliau yang bagaikan cahaya yang menyinari kehidupan.

     Beliau juga merupakan seorang yang memiliki rasa takut yang sangat besar kepada Allah. Salah seorang sahabatnya, Hani’ yang merupakan mantan budak beliau berkata, “Adalah Utsman jika berdiri di sisi kubur beliau menangis hingga linangan air matanya membasahi janggutnya, maka seseorang bertanya kepadanya, ‘Wahai Utsma, mengapa setiap kali disebutkan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis?’ Maka beliau menjawab, Karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,Kubur adalah persinggahan pertama dari berbagai persinggahan akhirat. Karena itu, barangsiapa yang selamat di dalamnya, maka urusan sesudahnya akan lebih mudah. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak selamat di dalamnya, maka urusan sesudahnya jauh lebih sulit baginya’.’.” (HR. At-Tirmidzi)
    
     Utsman bin Affan mengikuti semua peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah. Beliau pernah diutus oleh Rasulullah kepada orang-orang Quraisy pada tahun 6 H untuk memberitahukan kepada penduduk Mekkah bahwa Rasulullah datang hanya untuk menunaikan ibadah umrah. Rasulullah dan kaum Muslimin berhenti di Hudaibiyah yang berada di dekat Mekkah. Utsman melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Beliau menolak tawaran Quraisy tatkala mereka menawarkan kepadanya untuk melakukan thawaf. Beliau berkata, “Saya tidak akan melakukan thawaf sebelum Rasulullah nelakukannya. Kemudian “tersiar kabar bahwa Utsman telah dibunuh di Mekkah, maka Rasulullah bersabda, “Kita tidak akan beranjak sebelum membereskan urusan dengan mereka.

     Kemudian kaum Muslimin membaiat Rasulullah untuk tidak lari dari tempat mereka berada. Baiat ini dinamakan dengan Baiat Ar-Ridwan, yaitu baiat yang dilakukan untuk menuntut darah Utsman.
     Pada Perang Tabuk, tatkala pasukan Muslim berada dalam kesulitan yang sangat, beliau menyumbangkan 950 ekor unta, 50 ekor kuda, dan 1.000 dinar yang diberikan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang akan membahayakan Utsmanapapun juga setelah yang dilakukannya hari ini.”Saat Rasulullah meninggal, beliau dalam keadaan sangat ridha kepada Utsman.

     Utsman adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang mendapatkan jaminan surga dari Rasulullah.
     Di masa kekhalifahan Abu Bakar, beliau dianggap sebagai orang kedua setelah Umar bin Al-Khattab. sedangkan pada masa kekhalifahan Umar, dia diposisikan sebagai orang kedua setelah Umar. Dengan demikian, bersatulah kelembutan Utsman dengan sikap keras Umar.
     Beliau adalah orang pertama yang hijrah ke negeri Habasyah (Ethiopia) bersama istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah, kemudian kembali ke Mekkah dan hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat ikut serta pada Perang Badar karena sibuk mengurusi istrinya yang merupakan putri Rasulullah yang sedang sakit. Jadi beliau hanya tinggal di Madinah. Beliau memberikan bagian dari harta rampasan dan pahala perang tersebut kepada Utsman dan ia dianggap ikut serta dalam peperangan. Ketika istrinya meninggal, Rasulullah menikahkannya dengan adik istrinya yang bernama Ummu Kultsum yang pada akhirnya juga meninggal ketika masih menjadi istri beliau. Beliau ikut serta dalam Perang Uhud, Khandaq, dan Perjanjian Hudaibiyah yang pada waktu itu Rasulullah membaiatkan untuk Utsman dengan tangan beliau sendiri. Utsman bin Affan juga ikut serta dalam Perang Khaibar, Tabuk dan beliau juga pernah menyumbang untuk pasukan Usrah sebanyak 300 ekor unta dengan segala perlengkapannya.

     Dari Abdurrahman bin Samurah bahwa pada suatu hari Utsman bin Affan datang dengan membawa 100 dinar dan meletakannya di pangkuan Rasulullah, maka Rasulullah bersabda, “Tidak ada bahaya bagi Utsman setelah ia melakukan ini (diucapkan dua kali).

     Rasulullah pergi menunaikan haji Wada’ bersamanya. Rasulullah wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan. Kemudian beliau menemani Abu Bakar dengan baik dan Abu Bakar wafat dalam keadaan ridha terhadapnya. Beliau menemani Umar dengan baik dan Umar wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan, serta menetapkan bahwa beliau adalah salah seorang dari enam anggota Syura dan beliau sendiri adalah orang yang paling istimewa di antara anggota lain.

     Utsman bin Affan menjadi khalifah setelah Umar. Allah banyak menaklukkan berbagai Negara melalui tangannya. Maka semakin luaslah wilayah Negara Islam dan bertambah luaslah Negara khilafah ini serta sampailah misi Rasulullah ke sebelah timur dan barat bumi. Nampaklah kebenaran firman Allah:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
QS:An-Nuur | Ayat: 55

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Artinya : Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.
QS:Ash-Shaff | Ayat: 9

     Rasulullah bersabda, “Jika kaisar mati maka tidak ada kaisar lagi setelahnya dan jika Kisra meninggal, maka tidak ada lagi Kisra setelahnya. Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, harta-harta karun mereka berdua akan digunakan untuk perang di jalan Allah.” (HR. Muslim)

Proses kekhalifahan utsman bin affan

     Tatkala Amirul Mukminin Umar mendapat tikaman, beliau menyerahkan masalah kenegaraan kepada enam orang sahabat. Setelah Umar dikuburkan, keenam sahabat utama tersebut berkumpul. Keenam sahabat tersebut bermusyawarah untuk memilih khalifah hingga pada akhirnya mereka memilih Utsman. Beliau sama sekali tidak pernah berambisi untuk memegang kendali kekuasaan itu. Saat beliau dibaiat sebagai khalifah, beliau telah berusia 70 tahun.

     Khutbah pertama Utsman bin Affan di hadapan kaum Muslimin, seperti yang diriwayatkan oleh Saif bin Umar dari Badr bin Utsman dari pamannya berkata, Ketika Dewan Syura membaiat Utsman bin Affan, dengan keadaan orang yang paling sedih di antara mereka, beliau keluar dan menaiki mimbar Rasulullah dan memberikan khutbahnya kepada orang banyak. Beliau memulai dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi dan berkata, ‘Sesungguhnya kalian berada di kampung persinggahan dan sedang berada pada sisa-sisa usia, maka segeralah melakukan kebaikan yang mampu kalian lakukan. Kalian telah diberi waktu pagi dan sore. Ketahuilah bahwa dunia dipenuhi tipu daya, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia ini memperdayakan kalian dalam (menaati) Allah. Ambillah pelajaran dari kejadian masa lalu kemudian bersungguh-sungguhlah dan jangan lalai, karena setan tidak pernah lalai terhadap kalian. Mana putra-putra dunia dan temannya yang terpengaruh dengan dunia maka menghabiskan usianya untuk bersenang-senang. Tidaklah mereka jauhi semua itu! Buanglah dunia sebagaimana Allah membuangnya, carilah akhirat karena sesungguhnya Allah telah membuat permisalan dengan yang paling baik. Allah berfirman:

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا

Artinya : Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS:Al-Kahfi | Ayat: 45

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

Artinya : Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
QS:Al-Kahfi | Ayat: 46’.

     Kemudian kaum Muslimin berdatangan untuk membaiatnya sebagai khalifah.Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan dipenuhi dengan banyak penaklukkan sebagai penyempurna penaklukkan di masa kekhalifahan Umar. Penaklukkan yang dilakukannya selalu berlanjut, baik melalui jalur darat maupun laut. Beliau melanjutkan kebijakan khalifah sebelumnya, Umar bin Al-Khattab dalam jihad di jalan Allah.